Sun. Oct 26th, 2025

Kalimantan sebagai Paru-Paru Dunia

Hutan Tropis Kalimantan sebagai Paru-Paru Dunia

 

Hutan tropis Kalimantan (yang terbagi antara Indonesia, Malaysia, dan Brunei) memegang peran vital sebagai salah satu “Paru-Paru Dunia”. Julukan ini diberikan karena kemampuannya yang masif dalam menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis dan menyerap karbon dioksida dalam jumlah besar, menjadikannya kunci utama dalam menstabilkan iklim global.

Hutan Kalimantan adalah ekosistem yang luar biasa kaya. Ia merupakan rumah bagi lebih dari 15.000 spesies tumbuhan, 3.000 spesies pohon, dan menjadi habitat penting bagi satwa liar yang terancam punah. Orangutan Kalimantan , gajah kerdil, badak sumatera, dan bekantan adalah ikon-ikon keanekaragaman hayati yang bergantung sepenuhnya pada kelestarian hutan ini. Keragaman hayati ini memberikan manfaat ekologis tak terhingga, termasuk penyerapan air dan pencegahan erosi.

Sayangnya, hutan Kalimantan menghadapi ancaman serius. Deforestasi akibat ekspansi perkebunan kelapa sawit, pertambangan, dan penebangan liar telah mengurangi luas hutan secara drastis. Penghilangan hutan gambut, yang merupakan penyimpan karbon alami yang sangat efektif, juga berkontribusi pada peningkatan emisi gas rumah kaca, terutama saat terjadi kebakaran hutan yang menghasilkan kabut asap lintas batas (transboundary haze).

Upaya konservasi saat ini menjadi prioritas global dan nasional. Pemerintah Indonesia, bersama organisasi lingkungan dan komunitas internasional, berupaya keras untuk menerapkan kebijakan yang berkelanjutan, seperti restorasi lahan gambut, penegakan hukum terhadap penebangan ilegal, dan pengembangan agroforestri yang ramah lingkungan. Penting juga untuk melibatkan masyarakat adat, yang memiliki kearifan lokal mendalam dalam menjaga hutan, sebagai mitra kunci dalam pelestarian.

Melindungi Hutan Tropis Kalimantan bukan hanya demi Indonesia, tetapi demi keseimbangan ekologis planet bumi. Keberhasilan dalam pelestarian akan memastikan bahwa hutan ini terus berfungsi sebagai penyerap karbon, menjaga keanekaragaman hayati, dan mendukung kehidupan berkelanjutan bagi komunitas lokal. Perhatian dan aksi nyata harus terus ditingkatkan untuk menyelamatkan paru-paru vital ini dari kerusakan lebih lanjut.

By admin

Related Post